RSS

Contoh hubungan Internasional Selama Kepemimpinan SBY

Pertanyaan :

1. Hubungan Internasional yang pernah dilakukan presiden susilo bambang yudhoyono yaitu:
Jawab: Indonesia dan Australia meningkatkan kerjasama bilateral, regional, dan internasional. Kerjasama bilateral mencakup kerjasama penegakan hukum, ekonomi, dan perdagangan. Indonesia juga mengajak Australia untuk bekerjasama di bidang pemuda, olahraga, dan pariwisata.




2. Adapun dampak, latar belakang, manfaat, sarana yang d gunakan hubungan itu dilakukan yaitu :
Jawab: Terkait adanya kasus tumpahnya minya Montara Oil di perairan kedua negara, kerusakan lingkungan dapat dicegah. juga dibahas kerjasama di bidang pertanian guna meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian Indonesia, bidang ekonomi dan perdagangan telah terjadi perkembangan yang cukup baik. Agar capaian kerjasama perdagangan lebih meningkat, telah disepakati pula untuk membangun Comprehensive Economic Partnership antara kedua negara.

3. Kesimpulan yang dapat diperoleh :

Jawab: Jadi ,adanya hubungan internasional yang dijalin antar negara memiliki dampak yang besar bagi kemajuan kedua negara tersebut. Adanya hubungan timbul balik menyebabkan kebutuhan akan masyarakat itu sendiri dapat terpenuhi seperti dibidang ekonomi, kasus kejahatan dll.


(Artikelnya!) hubungan internasional di bidang hukum dan perdagangan selama kepemimpinan presiden Susilo Bambang Yudhoyono

RI-Australia Tingkatkan Kerjasama Penegakan Hukum dan Perdagangan

Jakarta: Pemerintah Indonesia dan Australia sepakat meningkatkan kerjasama bilateral, regional, dan internasional. Kerjasama bilateral mencakup kerjasama penegakan hukum, ekonomi, dan perdagangan. Indonesia juga mengajak Australia untuk bekerjasama di bidang pemuda, olahraga, dan pariwisata. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan hal ini dalam keterangan pers bersama PM Australia Julia Gillard, usai pertemuan bilateral, di Istana Merdeka, Selasa (2/11) siang. Gillard yang merupakan perempuan perdana menteri pertama di Australia ini berkunjung ke Indonesia atas undangan resmi dari Presiden SBY.

Kerjasama penegakan hukum dan keamanan, ujar Presiden SBY, meliputi penyelundupan manusia (people smuggling) dan perdagangan manusia (people trafficking). "Kami juga membahas bagaimana menghadapi kejahatan transnasional, khususnya terorisme," kata Presiden SBY di awal keterangan persnya.

Terkait dengan kasus tumpahnya minya Montara Oil di perairan kedua negara, telah disepakati untuk saling bekerjasama mengatasinya. "Agar kerusakan lingkungan dapat kita cegah, dan kemudian perlu mendapatkan kompensasi bagi yang berhak menerimanya," SBY menambahkan.

Sementara itu, di bidang ekonomi dan perdagangan telah terjadi perkembangan yang cukup baik. "Tahun lalu, total perdagangan mencap[ai 6,7 miliar dolar AS. Tahun ini, semester pertama saja sudah mencapai 4,4 miliar dolar AS, atau naik 22 persen," Presiden menjelaskan.

Agar capaian kerjasama perdagangan lebih meningkat, telah disepakati pula untuk membangun Comprehensive Economic Partnership antara kedua negara. Kerjasama ini bukan hanya di bidang perdagangan, melainkan juga investasi dan sebagainya. "Investasi Australia baik di Indonesia. Tahun lalu secara komulatif hingga akhir 2009 mencapai 4,8 miliar dolar AS," kata Kepala Negara.

Pada kesempatan yang sama juga dibahas kerjasama di bidang pertanian guna meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian Indonesia. Kerjasama hubungan antar warga di kedua negara juga dibahas, terutama di bidang pendidikan. "Saya mengucapkan terima kasih kepada Australia atas bantuan yang besar kepada dunia pendidikan di Indonesia selama ini," ujar SBY. Kepala Negara juga berharap kerjasama di bidang perubahan iklim yang selama ini berjalan dengan baik, terutama dalam hal pengelolaan hutan, bisa diteruskan.

Sementara itu, di awal keterangannya PM Australia Julia Gillard menyampaikan ucapan belasungkawa dan duka citanya kepada pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia atas bencana yang terjadi di tanah air dan telah memakan banyak korban. "Saya di sini untuk menyampaikan bahwa pemerintah Australia akan meningkatkan bantuan untuk pemulihan bencana kepada Indonesia, dari yang tadinya 1,1 juta dolar AS menjadi 2,1 juta dolar AS," kata Gillard.

Dalam soal hubungan bilateral RI-Australia, Gillard mengatakan sudah berjalan baik dan semakin kuat. Gillard juga menyampaikan apresiasi pemerintah Australia terhadap Indonesia dan Presiden SBY sendiri dalam upaya penanganan masalah terorisme. "Kami tahu Indonesia telah kehilangan sejumlah personil keamanannya dalam mengatasi masalah terorisme ini," Gillard menambahkan.

Pemerintah Australia akan menginvestasikan 1,5 miliar dolar AS selama 5 tahun ke depan sebagai bantuan pendidikan untuk Indonesia. "Ini akan digunakan untuk membangun 2 ribu sekolah baru di Indonesia," Gillard menjelaskan.

Terkait dengan kejahatan transnasional, termasuk people smuggling, Gillard mengucapkan terima kasih kepada Presiden SBY atas apa yang telah dilakukan di Indonesia untuk mengatasi masalah ini. "Kami juga menyepakati untuk melanjutkan pembahasan tentang solusi dan perlindungan regional untuk kasus people smuggling ini," tambahnya.

Ketika menyampaikan keterangan persnya, Presiden SBY didampingi oleh Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah. Terlihat pula sejumlah menteri KIB II, diantaranya, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, dan Menlu Marty Natalegawa. (yun)

3 comments:

AFAZ said...

kencot ea mbak?????????????

Amma said...

nice post gan!

🤣 🤣 🤣 said...

keren gan