RSS

Menemukan Kalimat Topik dan Ide Pokok

Menemukan Kalimat Topik dan Ide Pokok


TUGAS BAHASA INDONESIA
MENEMUKAN KALIMAT UTAMA DAN
IDE POKOK TIAP PARAGRAF

“Dapatkan Protein dari Dendeng”

DI SUSUN OLEH :
MUTIARA ROSA

KELAS XI IPA 1

GURU PEMBIMBING :
Tina Harianti, S.Pd

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 MODEL PEKANBARU
2011






No
Paragraf
Kalimat Topik
Ide Pokok
1.
Dendeng merupakan salah satu makanan tradisional berperan dalam perbaikan gizi masyarakat. Dendeng mengandung protein tinggi dan berbagai mineral, seperti Kalsium, fosfor dan besi. Masa simpannya yang lebih lama dibanding daging sapi, membuat dendeng dapat dikonsumsikan ke daerah-daerah yang sangat kurang makanan.
Dendeng sebagai salah satu makanan tradisonal berperan dalam perbaikan gizi masyarakat.
Peran penting dendeng dalam perbaikan gizi masyarakat.
2.
Siapa tak kenal dendeng? Tampilannya yang sangat khas, yaitu cokelat kemerahan, tipis dan alot, serta aromanya yang penuh wangi bumbu, menyebabkan setiap orang sulit melupakannya. Apalagi dendang rusa yang berasal dari Nusa Tenggara Timur, sangat nikmat disantap bersama nasi panas dan sambal terasi pedas.
Tampilannya yang sangat khas, yaitu cokelat kemerahan, tipis dan alot, serta aromanya yang penuh wangi bumbu, menyebabkan setiap orang sulit melupakannya.
Tampilan khas dendeng.
3.
Dendeng merupakan salah satu produk awetan daging tradisonal yang populer di Indonesia. Dendeng adalah lembaran daging yang dikering dengan menambahkan campuran gula, garam serta bumbu lain. Dendeng dapat dibuat dari berbagai jenis daging ternak. Namun, yang umum dijumpai adalah dendeng sapi. Belakangan ini juga mulai dikenal dendeng ikan, udang, bekicot dan bahkan keong mas. Jenis ikan yang biasa diolah menjadi dendeng adalah ikan air tawar (mujair, nila dan belut) dan ikan air laut (japuh, kuning, tembang, kakap dan layaran).
Dendeng merupakan salah satu produk awetan daging tradisonal yang populer di Indonesia.
Jenis daging yang bisa diolah menjadi dendeng.
4.
Pada proses pembuatan dendeng, umumnya ditambahkan bumbu-bumbu, seperti lengkuas, ketumbar, bawang merah, lada dan bawang putih. Ditambahkan pula gula dan garam. Penambahan bahan-bahan tersebut memberikan sifat rasa yang khas. Dengan demikian, dendeng dapat dibedakan dengan produk tradisonal daging semi basah lain, seperti pemmican, biltong dan jerky.
Pada proses pembuatan dendeng, umumnya ditambahkan bumbu-bumbu, seperti lengkuas, ketumbar, bawang merah, lada dan bawang putih.
Bumbu yang bisa dijadikan untuk pembuatan dendeng.
5.
Dendeng merupakan hasil industri rumah tangga yang telah diterima luas oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Produk sejenis dendeng juga dihasilkan di negara-negara lain di Asia. Pada prinsipnya dendeng adalah hasil dari suatu proses kombinasi antara kuring daging dan pengeringan.
Pada prinsipnya dendeng adalah hasil dari suatu proses kombinasi antara kuring daging dan pengeringan.
Kombinasi pembuatan dendeng.
6.
Daging segar jika dipotong mula-mula berwarna ungu, lama-kelamaan permukaannya berubah menjadi merah terang dan akhirnya cokelat. Terbentuknya warna cokelat merupakan petunjuk menurunnya mutu daging. Daging yang dikehendaki adalah yang selalu dalam keadaan segar dan berwarna merah ceri. Jika warnanya tidak lagi merah, hilanglah pesona daging tersebut.
Daging segar jika dipotong mula-mula berwarna ungu, lama-kelamaan permukaannya berubah menjadi merah terang dan akhirnya cokelat.
Keadaan warna daging yang dipotong untuk dibuat dendeng.
7.
Upaya mempertahankan warna merah daging dilakukan kuring. Kuring adalah cara perlakuan pendahuluan pada daging segar sebelum proses pengawetan, seperti untuk pembuatan daging corned (corned beef), daging asap (smoke ham), dendeng (dried meat), sosis dll.
Upaya mempertahankan warna merah daging dilakukan kuring.
Cara mempertahankan warna merah daging.
8.
Daging yang telah dikuring disebut sebagai green cured meat. Proses kuring bertujuan mengawetkan, mempersiapkan daging pada penggunaan berikutnya, menghambat pertumbuhan mikroba, serta untuk menimbulkan rasa dan aroma yang enak.
Daging yang telah dikuring disebut sebagai green cured meat.
Tujuan dari proses kuring.
9.
Yang dimaksud dengan proses kuring adalah penambahan garam, gula, dan sendawa (salpeter). Sendawa mengandung nitrat, yaitu dalam bentuk natrium nitrat atau kalium nitrat. Jumlah sendawa yang digunakan 200 mg dalam setiap kilogram daging. Penggunaan sendawa secara berlebih dapat menyebabkan terbentuknya senyawa nitrosamin (hasil reaksi antara nitrit dengan amin dari protein) yang bersifat karsinogenik (dapat memicu timbulnya kanker).
Yang dimaksud dengan proses kuring adalah penambahan garam, gula, dan sendawa (salpeter).
Pengolahan daging dengan cara dikuring
10.
Dalam proses kuring, garam dapur berfungsi sebagai pengawet (ion klorida bersifat antibakteri) dan pembangkit cita rasa. Pemakaian garam sekitar 2-3 persen dari berat daging. Gula berfungsi mengurangi rasa asin yang berlebihan akibat penambahan garam, membentuk rasa spesifik, serta memperbaiki aroma dan tekstur daging.
Dalam proses kuring, garam dapur berfungsi sebagai pengawet (ion klorida bersifat antibakteri) dan pembangkit cita rasa.
Proses kuring menggunakan garam dan gula.
11.
Selama proses kuring berlangsung, garam nitrat akan direduksi menjadi nitrit oleh bakteri. Kemudian nitrit akan bereaksi dengan pigmen daging menimbulkan warna merah yang diinginkan, sekaligus untuk menghambat pertumbuhan bakteri.
Selama proses kuring berlangsung, garam nitrat akan direduksi menjadi nitrit oleh bakteri.
Reaksi garam dalam proses kuring.
12.
Kuring dapat dilakukan dengan cara basah atau cara kering. Kuring cara basah dilakukan dengan merendam daging yang akan dibuat dendeng dalam larutan kuring (campuran bahan kuring dengan air) selama periode waktu tertentu. Kuring cara kering dilakukan dengan membaluri daging dengan campuran bahan kuring.
Kuring dapat dilakukan dengan cara basah atau cara kering.
Kuring dapat dilakukan dengan cara basah atau kering.
13.
Dendeng yang dibuat dengan cara kuring kering memberikan hasil yang lebih empuk, kadar garam NaCl dan Nitrat yang lebih tinggi, rasa dan warna yang lebih disukai, serta jumlah bakteri yang lebih kecil dibandingkan denagn dendeng yang diolah dengan kuring basah.
Dendeng yang dibuat dengan cara kuring kering memberikan hasil yang lebih empuk, kadar garam NaCl dan Nitrat yang lebih tinggi, rasa dan warna yang lebih disukai, serta jumlah bakteri yang lebih kecil dibandingkan denagn dendeng yang diolah dengan kuring basah.
Pengolahan dendeng dengan cara kuring kering lebih empuk hasilnya.
14.
Proses kuring dilakukan sebagai berikut. Mula-mula daging yang akan dikuring dibersihkan dari jaringan-jaringan lain yang tidak dikenhendak, kemudian dicuci bersih dan ditiriskan selama kira-kira 30 menit. Sementara itu, garam, gula dan sendawa dicampurkan menjadi satu dalam keadaan kering. Campuran tersebut dibalurkan secara merata ke permukaan daging.
Proses kuring dilakukan sebagai berikut. Mula-mula daging yang akan dikuring dibersihkan dari jaringan-jaringan lain yang tidak dikenhendak, kemudian dicuci bersih dan ditiriskan selama kira-kira 30 menit. Sementara itu, garam, gula dan sendawa dicampurkan menjadi satu dalam keadaan kering. Campuran tersebut dibalurkan secara merata ke permukaan daging.
Proses pengolahan daging dengan cara kuring.
15.
Selanjutnya daging ditempatkan dalam baskom dan disimpan dalam lemari es selama beberapa hari. Sambil disimpan, daging dibolak-balik secara teratur agar warna merah seragam dan merata. Apabila diinginkan kuring cara basah, campuran kuring, air, dan daging direndam dalam campuran tersebut.
Selanjutnya daging ditempatkan dalam baskom dan disimpan dalam lemari es selama beberapa hari.
Daging diletakkan dalam baskom dan disimpan dalam lemari es.
16.
Selain kesegaran dan mutu daging, bumbu merupakan faktor kunci yang menentukan kualitas dan daya terima dendeng. Pembuatan dendeng di Indonesia umumnya menggunakan bumbu garam, gula, lengkuas, ketumbar dan bawang merah. Kadang-kadang ada juga yang menambahkan lada dan bawang putih. Gula yang ditambahkan dapat berupa gula merah maupun gula pasir.
Selain kesegaran dan mutu daging, bumbu merupakan faktor kunci yang menentukan kualitas dan daya terima dendeng.
Bumbu merupakan faktor kunci yang menentukan kualitas dan daya terima dendeng.
17.
Campuran bumbu berguna untuk menambah aroma, cita rasa, dan untuk memperpanjang daya awet. Beberapa jenis rempah telah diketahui mempunyai daya antimikroba. Ketumbar dapat menimbulkan bau sedap dan rasa pedas yang gurih, sehingga bau tidak sedap pada dendeng dapat dihilangkan. Bawang putih dapat menimbulkan rangsangan tajam dan memacu selera makan. Gula menambah rasa manis dan kelezatan, mengurangi rasa asin berlebihan akibat penambahan garam memperbaiki aroma dan tekstur daging. Gula juga berfungsi melunakkan produk dengan mengurangi penguapan.
Campuran bumbu berguna untuk menambah aroma, cita rasa, dan untuk memperpanjang daya awet.
Kegunaan campuran bumbu.
18.
Dendeng tergolong dalam bahan makanan semi basah (intermediate moisture food), yaitu bahan pangan yang mempunyai kadar air tidak terlalu tinggi dan jugatidak terlalu rendah, yaitu antara15 – 50 persen. Kadar air tersebut dapat dicapai melalui proses pengeringan daging yang telah dibumbui.
Dendeng tergolong dalam bahan makanan semi basah (intermediate moisture food), yaitu bahan pangan yang mempunyai kadar air tidak terlalu tinggi dan jugatidak terlalu rendah, yaitu antara15 – 50 persen.
Dendeng merupakan golongan bahan makanan semi basah.
19.
Pengeringan dendeng dapat dilakukan dengan bantuan sinar matahari atau dengan menggunakan alat pengeringan buatan (artifical drying). Dibandingkan dengan pengeringan secara alami, pada pengeringan buatan, hasil yang diperoleh menjadi lebih bersih karena terhindar dari kontaminasi (serangga, debu dan lain-lain) dan proses dapat dikontrol dengan baik (tidak tergantung kepada keadaan cuaca).
Pengeringan dendeng dapat dilakukan dengan bantuan sinar matahari atau dengan menggunakan alat pengeringan buatan (artifical drying).
Pengeringan dapat dilakukan dengan bantuan sinar matahari.
20.
Pada pengeringkan dendeng, terik matahari atau suhu alat pegeringan tidak boleh terlalu panas karena permukaan dendeng akan menjadi retak-retak. Sebaliknya, bila sinar matahari kurang panas dan tidak terus-menerus akan menyebabkan kapang mudah tumbuh.
Pada pengeringkan dendeng, terik matahari atau suhu alat pegeringan tidak boleh terlalu panas karena permukaan dendeng akan menjadi retak-retak.
Pengeringkan dendeng tidak boleh terlalu panas.
21.
Kecepatan pengeluaran air selama pengeringan dipengaruhi oleh luas permukaan , volume, dan bentuk potongan dagingnya. potogan daging yang tebal ataupun suhu pengeringan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan terjadinya case hardening, yaitu suatu kondisi ketika bagian luar daging sudah kering, tetapi bagian dalamnya masih basah. Hal ini memungkinkan mikroba untuk tumbuh dan berkembang biak, sehingga daya awet dendeng menjadi berkurang.
Kecepatan pengeluaran air selama pengeringan dipengaruhi oleh luas permukaan , volume, dan bentuk potongan dagingnya.
Luas permukaan, volume dan bentuk potongan daging berpengaruh dalam kecepatan pengeluaran air dalam pengeringan

0 comments: